Produk-produk yang sudah siap pakai sebelum digunakan harus melalui
proses penge-tes-an (Quality Control) untuk menemukan
kesalahan-kesalahan (cacat produksi). Tetapi proses penge-tes-an yang
akurat memerlukan biaya yang sangat mahal. Maka perencanaan proses
penge-tes-an sangat diperlukan.
Faktor-faktor untuk menentukan rencana evaluasi (penge-tes-an) :
- Tahap-tahap desain.
- Jumlah pengguna yang akan menggunakan produk tersebut.
- Kegunaan produk (untuk hal-hal yang penting atau hanya sekedar untuk hiburan).
- Harga dari produk dan budget yang dikeluarkan untuk proses penge-tes-an.
- Waktu yang disediakan.
- Pengalaman-pengalaman dalam proses desain.
Langkah-langkah desain dan tes
Banyak bentuk-bentuk tes penggunaan yang bisa dicoba, yaitu:
- Menyesuaikan desain dengan mockups yang dibuat.
- Discount usability testing.
- Competitive usability testing.
- Universal usability testing.
- Field test and portable labs.
- Remote usability testing.
- Can-you-break-this tests.
- Latar belakang pengguna seperti umur, jenis kelamin, asal negara, pendidikan, pendapatan.
- Pengalaman dalam menggunakan komputer seperti aplikasi-aplikasi yang pernah digunakan, berapa lama waktu yang digunakan untuk bekerja dengan komputer, dan pengetahuan-pengetahuan yang ada.
- Tanggung jawab pekerjaan seperti pengaruh dalam pengambilan keputusan, peranan, dan motivasi.
- Gaya kepribadian seperti introvert/ekstovert, pengambik resiko / bukan pengambil resiko, dapat beradaptasi dengan cepat / lambat, sistematis / secara kebetulan.
- Alasan-alasan untuk tidak menggunakan interfaces.
- Feature-feature yang biasa digunakan.
- Perasaan-perasaan yang timbul setelah menggunakan interface seperti bingung/jelas, bosan/menyenangkan.
- Seberapa cepat waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mempelajari hal-hal baru.
- Kecepatan dalam mengeksekusi.
- Kesalahan-kesalahan yang ditimbulkan oleh pengguna.
- Kejenuhan seseorang dalam memakai aplikasi
- Kepuasan pengguna.
Contoh laporan error atau bug
0 comments:
Post a Comment